Halaman Pribadi Muhammad Syarifuddin ( Endy Cruiser )

Monday, October 09, 2006

Renungan : Mewaspadai Tipu Daya Setan


Diceritakan kembali oleh M.Syarifuddin

Semoga Allah SWT menggolongkan kita menjadi orang yang tidak terkelabuioleh tipu daya setan. Sebab, yakinilah setan sepenuhnya ada dalam kekuasaanAllah, hanya karena izin-Nya lah setan menjadi penggoda dan penipu kita.Dan tentu saja semua itu dimaksudkan agar kita merasakan betapa amannya saat kita berada dalam perlindungan Allah azza wa jalla.

Setan tidak terlihat wujudnya, tetapi hasilnya jelas nyata. Akibatnya siapa saja yang tergoda dan dirasuki bisikannya pasti akan sengsara di dunia maupun di akhirat. Setan tidak punya pekerjaan lain selain menipu dan menjerumuskan manusia. Oleh karena itu jangan heran kalau banyak manusia di dunia ini menjadi korban tipu muslihat setan. Na'udzubillah!

Orang yang terkelabui oleh tipu daya setan adalah orang yang sangat malang. Dan semoga kita terhindar dari hal tersebut, Aamiin. Di antara tanda terkelabuinya seseorang oleh bisikan setan adalah terpedaya oleh dirinya sendiri, dia sering tertipu oleh dirinya sendiri. Merasa terhormat padahal sesunggunya hina, merasa besar padahal sesungguhnya kecil dalam pandanganAllah, merasa saleh padahal sangat jauh dari standar kesalehan. Alangkah ruginya andaikata kita tertipu oleh setan dengan kendaraan hawa nafsu kita. Kita telah terkelabui oleh pikiran dan angan-angan sendiri.

Satu hal yang harus kita ketahui bahwa kendaraan setan yang tersedia padasetiap diri anak adam adalah nafsu. Jadi, setan senantiasa mengakali kita lewat hawa nafsu, sedangkan nafsu mempunyai tiga tabiat. Setan senantiasa mengakali kita lewat hawa nafsu, sedangkan nafsu mempunyai tiga tabiat Pertama, senang akan penghargaan, pujian, kemuliaan, kehormatan dan hargadiri. Setan akan senantiasa memperdaya kita melalui harga diri dan kehormatan. Demi mempertahankan kehormatan dan harga diri kita biasanya akan dibisiki setan untuk selalu berpenampilan hebat dengan pakaian mahal-mahal,kendaraan mewah dan sebagainya. Pendek kata, dari hari ke hari kita akan disibukkan oleh tipuan setan tersebut sehingga tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan uang berapapun hanya karena ingin dihargai manusia tanpa peduli bagaimana pertimbangan hisabnya di akhirat kelak.

Bukan tidak boleh kita menjaga penampilan, karena tampil dan serasi itu bagus. Namun tentu saja yang kita perhatikan adalah jangan sampai kita terjebak pada sifat berlebihan, riya takabur dan penyakit hati lainnya. Sebab orang yang sudah terkelabui setan biasanya tak akan pernah peduli dengan pertimbangan hisab di akhirat. Sedekah sedikit atau bahkan tidakpernah, tetapi kalau belanja ke supermarket habis-habisan. Pergi ke tempat ibadah jarang, tapi bertamasya ke tempat jauh dan mahal seolah telah menjadi kegiatan rutin. Demi menjaga harga diri dan gengsi biasanya kita sering over acting. Jikamarah tampak lebih emosional agar mereka tahu bahwa kita adalah orang yang berkuasa dan memiliki kedudukan, bahkan tidak jarang dengan mudahnyameremehkan dan merendahkan orang.

Oleh karena itu, supaya kita tidak terjerumus menjadi orang yang sombong dan takabur, kuncinya adalah tawadhu, karena sesungguhnya kemuliaan itu datang dari kerendahan hati. Bukankah kita sendiri merasa muak melihat orang yang sombong, penuh keangkuhan dan gemar menyebut-nyeut kehebatandirinya? Kedua, setan selalu membisiki kita agar mengumbar nikmat. Semua indra kita ini memang sangat senang akan aneka nikmat seperti nikmat syahwat, makanan, keindahan, perkataan, dan lain-lain. Nikmat makanan membuat kita semakin banyak berkeinginan untuk memakan makanan enak, tidak peduli halal atauharam. Nikmat pendengaran membuat kita cenderung lebih senang mendengarkankeburukan atau hal-hal yang tidak smestinya kita ketahui. Bisikan setan cenderung melalaikan pendengaran kita dari indahnya menikmati lantunan ayat Allah atau indahnya nasihat.

Mata kita pun suka kepada sesuatu yang cantik dan indah. Jika kita memakai mata untuk memandang keagungan ciptaan Allah serta menafakurinya, jelas halitu dianjurkan. Namun tak jarang mata kita digoda untuk melihat hal-halyang mengundang syahwat. Misalnya saja memandang wanita yang bukan muhrim, melihat tayangan televisi, iklan atau gambar-gambar yang malah mendekatkan kita pada kemaksiatan. Oleh karena itu, nafsu syahwat ini harus mampu kitatahan karena mengumbar kenikmatan itu ibarat meminum air laut, semakin banyak diminum semakin haus kita dibuatnya. Sementara itu nikmat mulut membuat kita cenderung ingin selalu berbicara banyak-banyak. Bila sudah berbicara, sungguh terasa nikmat sehingga tak ingin berhenti.

Oleh karena itu, kita harus mampu menahan dan mengimbanginya dengan banyak-banyak bertadarus Al Quran. Sahabat, ketahuilah bahwa semua yang cenderung nikmat itu akan maksimal dimanfaatkan oleh setan sehingga dapat melenakan kita. Kuncinya adalah berusaha menahan diri jangan sampai setiap keinginan itu dituruti.Hendaknya setiap kita akan melaksanakan sesuatu bertanya dulu, apakah makanan ini halal, haram atau syubhat? Kalau boleh dimakan makanlah jangan berlebihan. Semua ini tidak lain untuk melatih diri kita agar tidak sampai diperbudak oleh hawa nafsu yang sudah dikendalikan setan.Ketiga, hawa nafsu paling malas kepada taat. Setan pasti akan selalu memperdaya kita agar malas kepada taat. Salat malas, pergi ke masjid malas, apalagi tahajud, sangat enggan bangun tidur. Baca Al Qur'an malas. Kalaupun kita bersedekah maka dibisiki setan agar menjadi riya.

Memang, kita akan sangat mudah diperdaya setan melalui saran sifat malas ini. Saat muncukl rasa malas untuk beribadah, biasanya otak akan segera mencari dalih alasan logis rasional. Ah, betapa pintar sekali setan mengelabui kita.Nah untuk memblokade bisikan setan tersebut, usahakanlah kita selalu berbuat hal sebaliknya dari yang diingini si malas. Bila kita mendengar adzan berkumandang usahakanlah sekuat mungkin menunda atau menghentikan pekerjaan yang sedang dia garap untuk kemudian lekas pergi ke masjid.Bahkan akan lebih baik lagi jika kita selalu mengetahui jadwal waktu salat, lalu menetapkan 15 menit sebelumnya kita sudah bersiap pergi menuju masjid dengan menghentikan segala kegiatan pekerjaan. Demikian juga kalau malam tiba, tetap mengusahakan sepertiga akhir malam untuk mendirikan shalat tahajud. Karena dengan tahajud, hidup kita akan terpelihara dalam kemuliaan. Setiap pagi usahakan menyediakan uang receh untuk diinfakkan, karena dengan infak kita akan tertolong dari bencana dan mati suul khotimah. Usahakan pula kita selalu membawa Al Qur'an kecil untuk dibaca sewaktu-waktu di sela-selap pekerjaan. Bila kita istiqomah membacanya walaupun hanya beberapa ayat saja, insya Allah akan menjadi karomah bagikita. Semua ini merupakan ikhtiar kita dalam menghadang gempuran-gempuran setan yang memang tak kenal lelah. Ingatlah, bahwa setan hanya mampu mempengaruhi kita dengan bisikan. Takada setan yang menerkam kita. Hati ini menjadi rusak karena kita kalah dantak berdaya menghadapi bisikannya yang memang tidak terasa dan takdisadari.

Oleh karena itu, bila muncul rasa malas untuk beribadah berarti bisikan setan tengah berusaha menguasai hati. Segeralah lawan dengan segenap kemampuan dengan cara melakukan ibadah yang dimalaskan tersebut. Sekali lagi, bangun dan lawan...!!! Latihlah diri kita agar jangan sampai diperbudak oleh segala bentuk kenikmatan. Latihlah diri kita agar selalu dalam keadaan taat kepada Allah. Dan jangan lupa, berlindunglah selalu kepada Nya dari segala godaan setan yang terkutuk. Niscaya kita diberi kekuatan untuk terhindar dari segala tipuan setan. Insya Allah. Wallaahu a'lam~astaghfirullaah... ( aa Gym)

1 comment:

hanny.s said...

pak!! artikel ini bagus.. memang setan itu banyak di dekat kita dalam bentuk wujud apapun dan mereka menipu dayakan manusia sampai kita mendekati neraka...